SHAMIR'S WEB BLOG

January 11, 2009

10. Batas Antara Dua Lautan

Filed under: Kumpulan Khutbah Jumat — Tags: — samiranshamir @ 4:37 pm

Batas Antara Dua Lautan

Para ahli kelautan, setelah melalui kemajuan ilmu pengetahuan, telah dapat menyingkap adanya batas antara lautan. Mereka menemukan bahwa ada pemisah antara setiap lautan, pemisah itu bergerak di antara dua lautan dan dinamakan dengan front (jabhah) dianalogikan dengan front yang memisahkan antara dua pasukan. Dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan itu.

Meskipun ada pemisah ini, dua lautan tetap bisa bercampur secara lambat yang membuat jumlah air laut yang menyeberang dari laut satu ke laut yang lain mendapatkan karakteristik lautan tempat air itu menuju, melalui pemisah yang bekerja mengaduk air yang lewat dari laut ke laut yang lain. Dengan demikian setiap lautan tetap memelihara karakteristiknya.

Banyak tahapan yang telah dilalui ilmu pengetahuan manusia untuk mengetahui sifat-sifat air laut, di antaranya tentang batas-batas laut.

Pada tahun 1873M/1283H para ilmuwan dari tim peneliti Inggris, dalam ekspedisi laut Challenger, menemukan adanya perbedaan di antara sampel-sampel air laut yang diambil dari berbagai lautan. Dari situ manusia mengatahui bahwa air laut berbeda-beda kondisinya satu dengan yang lain, dalam hal kadar garam, temperatur, berat jenis, dan jenis biota lautnya.

Penemuan hal ini dihasilkan setelah menyelesaikan pelayaran ilmiyah selama tiga tahun, mengarungi seluruh lautan di bumi. Ekspedisi ini mengumpulkan informasi-informasi dari 362 pos yang diperuntukkan untuk menyelidiki karakteristik lautan-lautan. Laporan perjalanan tersebut memenuhi 29.000 halaman dalam 50 jilid, yang penyusunannya memakan waktu 23 tahun. Di tambah lagi bahwa ekspedisi tersebut adalah salah satu penemuan ilmiah yang besar karena telah memperlihat kedangkalan pengetahuan manusia sebelumnya tentang lautan.

Setelah tahun 1933 diadakan ekspedisi ilmiah Amerika di Teluk Meksiko. Disebar ratusan pos-pos lautan untuk mempelajari karakteristik lautan. Ditemukan bahwa sejumlah besar dari pos-pos tersebut memberikan informasi yang seragam tentang karakteristik air di wilayah itu, dalam hal kadar garam, berat jenis, suhu, biota laut, dan kemampuan melarutkan oksigen. Di sisi lain pos-pos yang lain memberikan informasi seragam yang lain tentang wilayah lain. Sehingga ahli kelautan berkesimpulan tentang adanya dua laut yang berbeda sifatnya, tidak sekedar perbedaan sampel seperti yang ditemukan pada ekspedisi Challenger.

Melalui ratusan ”stasiun” laut yang dibuat untuk mempelajari karakteristik lautan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa perbedaan karakter tersebut mendeterminasi satu lautan dengan yang lainnya. Akan tetapi mengapa lautan-lautan tersebut tidak bercampur dan lalu menjadi seragam padahal pengaruh kekuatan surut dan pasang terus menggerakkan air laut dua kali sehari, menjadikan air laut selalu datang dan pergi, bercampur dan bergolak? Ditambah faktor-faktor lain yang membuat air laut selalu bergerak dan bergolak seperti gelombang permukaan, gelombang bawah, arus air dan lautan

Pertama kali muncul jawaban itu di lembaran buku-buku ilmiah pada tahun 1942M / 1361H. Studi yang mendalam tentang karakteristik lautan menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara lautan-lautan yang berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.

Setelah tahun 1962 diketahui fungsi batas-batas laut tersebut dalam ”mengolah” aliran air laut yang menyeberang dari satu laut ke laut yang lain sehingga laut yang satu tidak melampaui. laut yang lain. Dengan demikian lautan-lautan tersebut tidak bercampur aduk karena setiap lautan menjaga karakteristiknya masing-masing dan batas-batas wilayahnya karena adanya pembatas-pembatas tersebut. Skema di bawah menjelaskan batas-batas air Laut Tengah Mediterania yang hangat dan berkadar garam tinggi ketika memasuki Samudra Atlantik yang dingin dan memiliki kadar garam lebih rendah.

Pemisah antara air Laut Tengah dan air Samudra Atlantik. Tampak perbedaan pemisah (front) dari kedua lautan dalam hal kadar garam dijelaskan dengan garis, angka dan warna.

Dan akhirnya manusia dapat memotret pembatas-pembatas tersebut dengan teknologi foto inframerah menggunakan satelit di mana terlihat bahwa lautan yang tampaknya satu kesatuan ternyata memiliki benyak perbedaan di antara bagian-bagian air di berbagai lautan. Tampak perbedaan warna sesuai dengan perbedaan temperatur.

Dalam riset lapangan untuk membandingkan antara air Teluk Oman dan air Teluk Persia menggunakan angka, perhitungan dan analisis kimiawi, tampak perbedaan yang nyata antara keduanya segi kimiawi dan tumbuhan yang dominant serta tampak ada pembatas yang jelas antara keduanya. (lihat hal 77 buku yang asli)

Penemuan adanya batas antar lautan telah memakan waktu sekitar seratus tahun dengan melalui studi dan riset yang panjang, bergabung di dalamnya ratusan peneliti, digunakan berbagai macam peralatan dan perangkat yang riset ilmiah yang canggih.

Akan tetapi al-Qur’an al-Karim telah menjelaskan hal ini 14 abad yang lalu. Allah berkata: QS ar-Rahman: 19-22

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Dari keduanya keluar mutiara dan marjan

.

Allah juga berfirman:

(QS an-Naml: 61

Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا

فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

Khutbah II

Pada khutbah kedua ini, kami mengajak agar marilah kita persiapkan diri kita. Kita coba maksimalkan seluruh anggota tubuh kita, mata, telinga, kepala (otak), tangan, kaki, hati, dan yang lain, kita berdayakan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki kelak.

Bismillaahirrahmaanirraahii, alhamdu lillaahi rabbil alamin, hamdassyaakirin, hamdannaaimin, handayyuwaffi niamahu wayukaai madziidah.

Ya Allah, Jadikan mataku ini sebagai mata yang tidak membutakan mata hati kami, jadikan metaku ini sebagai mata yang selalu sanggup melihat ayat-ayatmu

Jadikan lisan ini menjadi lisan yang tepelihara jangan biarkan mulut ini sebagai sumber fitnah, yang akan menimbulkan perpecahan di antara kami. Jadikan mulut ini hanya berucap kata-kata yang engkau ridha

Jadikan kening kami yang selalu nikmat bersujud, jangan biarkan kening kami ini menjadi sia sia tanpa pernah bersujud kepadaMu ya Allah.

Jadikan tangan kami tangan yang selalu senang menolong, yang kuat yang dapat menolak kebatilan dan yang menolak kemurkaan

Jadikan kaki kami ini senang berjalan menuju tempat-tempat yang engkau sucikan dan engkau senangi, jangan biarkan kaki ini melangkah ke tempat-tempat yang penuh maksiat.

Wahai yang maha mendengar, yang maha tahu segala isi hati, jadikan hati ini hati yang tidak gentar mengahadapai cobaan apapun, berikan hati kami menjadi rindu akan pertemuan denganmu, rindu untuk bertemu denga rosul2mu.

Jadikan otak kami ini sebagai otak yang selalu sanggup memikirkan dan menggali ilmu yang engkau bentangkan di jagad ini, jangan jadikan otak kami ini tumpul, hanya menerima saja, apalagi hanya memikirkan hal-hal yang kotor dan penuh maksiat.

Wahai Yang maha dekat, segala yang ada di bumi ini adalah milikmu, segala yang ada di bumi ini ada dalam genggamanmu. Kedahsyatan alam adalah milikmu, fenomena alam adalah kehendakmu, bencana alam adalah hakmu.

Jadikan hidup dan mati kami hanya kepadamu ya Allah. Ampuni kami adai kami selama ini selalu melupakanMu, Ampuni dosa yang terang terangan kami perbuat, juga yang sembunyi sembunyi kami lakukan, juga ketika kami selalu berbutuk sangka kepadamu.

Ya Allah, bukakanlah intu rizki bagi kami, dekatkanlah apabila masih terlalu jauh, masukkan kepada kami segera apabila telah dekat, serta berkahkan apabila telah kami miliki.

Ya Allah, jadikan bulan ramadhan ini sebagai bulan yang benar-benar kami miliki dan kami nikmati. Apalagi engkau telah menjadikan bulan ramadhan sebagai bulan yang penuh nikmat, karena engkau istimewakan bulan itu,

Bimbing kami agar setiap detak nafas kami menyempurnakan ihtiar di jalan yang engkau ridhai. Kami adalah lemah, kami adalah bodoh, kami tidak dapat memperoleh percikan ilmumu kecuali atas pertolongan dan kehendakmu. Jadikan kami senang mencari ilmuMu, karena ilmu adalah pelita hati, karena ilmu yang akan membimbing kami ke arah jalan yang engakau ridhai

Leave a Comment »

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Leave a comment